Pekerjaan sosial merupakan praktik pelayanan profesional yang berlandaskan pada ilmu pengetahuan, nilai kemanusiaan, serta keterampilan dalam memberikan pertolongan kepada individu, kelompok, maupun masyarakat. Praktik ini tidak hanya berfokus pada pemecahan masalah sosial yang terjadi, tetapi juga pada upaya peningkatan kesejahteraan, pemberdayaan, dan keberfungsian sosial masyarakat.
Sebagai profesi yang memiliki tanggung jawab sosial, pekerjaan sosial tentu memiliki tujuan yang terarah dan terukur dalam setiap tindakannya. Artikel ini akan membahas berbagai tujuan pekerjaan sosial sebagaimana dijelaskan oleh para ahli dan ditegaskan dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia.
Melalui pandangan para ahli seperti Charles Zastrow dan Dwi Heru Sukoco, serta ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2019, dapat dipahami bahwa tujuan utama pekerjaan sosial adalah membantu individu dan masyarakat dalam meningkatkan kapasitas diri. Untuk referensi lebih lengkap berikut kami sajikan dalam artikel ini. Selamat membaca!
Charles Zastrow (2017)
Dalam bukunya Introduction to Social Work and Social Welfare: Empowering People Edisi Ke-12, Charlse Zastrow mengemukakan bahwa praktik pekerjaan sosial merupakan aktivitas profesional yang memiliki lima tujuan utama antara lain:
- Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memecahkan masalah, mengatasi masalah, dan mengembangkan kapasitas;
- Menghubungkan masyarakat dengan sistem sumber yang menyediakan sumber daya, layanan, dan kesempatan bagi mereka untuk berkembang;
- Mendorong efektivitas dan keramahan pada sistem yang menyediakan sumber daya dan layanan bagi masyarakat;
- Mengembangkan dan menyempurnakan kebijakan sosial; serta
- Meningkatkan kesejahteraan manusia dan masyarakat.
Dwi Heru Sukoco (2021)
- Membantu orang memperluas kompetensinya dan meningkatkan kemampuan mereka dalam menghadapinya serta memecahkan masalahnya;
- Membantu orang memperoleh sumber-sumber yang dibutuhkan;
- Membuat organisasi lebih responsif dalam memberikan pelayanan kepada orang;
- Memfasilitasi terjadinya interaksi antara individu dengan individu lain di lingkungan mereka; serta
- Memengaruhi interaksi di antara organisasi-organisasi dan institusi-institusi.
Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2019
Pekerja sosial melaksanakan praktik pekerjaan Sosial bertujuan untuk:
- Mencegah terjadinya disfungsi sosial individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat;
- Memulihkan dan meningkatkan Keberfungsian Sosial individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat;
- Meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam menghadapi masalah kesejahteraan sosial;
- Meningkatkan kualitas manajemen penyelenggaraan kesejahteraan sosial dalam rangka mencapai kemandirian individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat; dan
- Meningkatkan kemampuan dan kepedulian masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan.
Referensi
- Zastrow, Charles. (2017). Introduction To Social Work and Social Welfare: Empowering People (12e). Boston: Cengage Learning.
- Sukoco, Dwi Heru. (2021). Profesi Pekerjaan Sosial dan Proses Pertolongannya. Bandung: Poltekesos Press.
- Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2019 tentang Pekerja Sosial.
